*Jangan lekas lupa pada ibuMenyesukan waktu kecil duluWahai kawankuJangan suka menyakitkan hati ibuYang menyanyikanmu dengan suara menduLenyaklah tidurmuSetop anginnyaBertambah manusiaSering merupakan ibuYang tak kuawatkan jihanInilah ibu yang setia kepadamuHingga kau dewasaJangan lekas lupa kepada ibuYang memandikan badanmu yang berbauBukankah begituJangan suka menyakitkanHati ibuYang mengharapkan kasih sayangmuYang kau janji duluSetop anginnyaBertambah manusiaSering terlupa akan janjiYang dah dulu katanyaIbuHinggaiat tolongTamuIbuSetepiSetepiSering terlupaTatamuLetusTatamu*Oh ibu teringat dahuluRotanmu menjadi obatkuKau lah yang membimbingku masa kecil duluOh ibu kau cahayakuJangan lekas lupa kepada ibuYang memandikan badanmu yang berbauBukankah begituJangan suka menyakitkan hatikuYang mengharapkan kasih sayangmuYang kau janji duluSungguh anehnyaBetapa manusiaSering terlupa akan jadi yang dahuluKatanya ibu ku sayang padamuBila dewa telah tersupaJangan lekas lupa kepada ibuMenyusupkanmu waktu kecil duluOh wahai kawan kuJangan suka menyakitkan hati ibuYang menyanyikanmu dengan suara meduLenyanglah tidurmuJangan lekas lupa kepada ibuYang memandikan badanmu yang berbauBukankah begituJangan suka menyakitkan hati ibuYang mengharapkan kasih sayangmuYang kau janji duluSungguh anehnyaJangan lekas lupa kepada ibu