Perasaan senada bukan jalan menuju keindahan
Justru berbeda membuat kita semakin larut
Dalam kenyamanan
Tapi entah mengapa gini
Hidupku ditemani sopi
Sosok yang biasa menghiasi
Hilang terbawah
Harum dan citir
Sebaik cerita
Yang belum sempat ku ungkapkan
Meruntah ingat
Kini dilontarkan
Sambil menunggu sosoknya
Yang pergi cepat untuk kembali
Buangkan waktumu
Sejenakkan cinta pun kini mulai mengisam
Seakan mengisam
Sena dan
Akan datangnya malam
Dan mulai menjauh
Kembalilah engkau dipolukanku
Temani lagi selaku
Yang biasanya meronak
Diri kau lampu
Ku masih ingat bahwa kita pernah berjalan berdua seorang
Bergandeng tangan di bawah langit yang cerah
Walaupun hari itu mulai potong
Kau masih terlihat tenang
Nikmatirom hantikah kalaidu
Sobat cerita
Sobat cerita
Sobat cerita
Yang belum sempat ku ungkapkan
Merontah ingin dilontarkan
Sambari menunggu sasaknya yang pergi
Cepat tuh kembali
Buangkan waktumu
Sejenak dan senja pun kini mulai menghitam
Seakan mengisurkan
Akan datangnya malam dan mulai menjauh
Kembalilah kau diperlukan ku
Temani lagi selaku
Yang biasanya merondokku
Karena kini kau laku
Kuh masih ingat bahwa kita pernah berjalan berdua seorang
Bergandeng tangan di bawah langit yang cerah
Walaupun hari itu mulai potong
Kau masih terlihat tenang
こん
Kau masih terlihat angry
Kau masih terlihat coun
Kau masih terlihat tranquill
Karena kau sudah ternyata merakit
Kau masih terlalu berbincang
Kau masih terlalu dekal
Karena yang saya Cambridge sejak itu
Kini telah menghitam, malam pun tak kena datang
Sehingga cerita kau rana pupulan