Terasa bagai ditusuk sembilu bisa, pedinya entah bila akan terhenti Berkasih diri bahas marah berarti, terbakar hanya aku sendiri, oh mengapa Kemana hilang janji dan sempat setia, kemana tumpang selau harum kasturi Apakah mungkin kan berulang kembali, asyiknya cinta bagai dua Perlu atau serah, punya mimpi yang pulang pagi Semakin ingin aku lupakan, dan semakin bayang wajah bukan menjelma Dimanakah utannya derita Dimanakah utannya derita Aku sendiri, tidak pasti sayang Siapa melepuk seri cinta, waktu aku buka jendela Di keheningan pagi indah Siapa senjambah mawar merah Harum di kamar hatimu, hingga diriku disingkirkan Redut senja di kaki malam Menghilangkan warnai lalang Dan cinta kini bagaikan berkasihan mimpi * * * Kemana hilang janji dan sumpah setia Kemana tumpah selaut harum kasturi * Apakah mungkinkan terulang kembali Asyiknya cinta bagai dulu Atau serapunya mimpi yang pulang pagi * Semakin ingin aku lupakan, dan semakin bayang wajah bukan menjelma * Dimanakah ku tanya derita * Ku sendiri tidak pasti sayang * Siapa berebut seri cinta * Waktu aku buka jendela * Dikehatinkan paling indah * Siapa tercampak mawar merah * Harum di kalah hatimu * Hingga diriku disekirkan * * Siapa berebut seri cinta * Waktu aku buka jendela *