Mas,
Apa?
Kau ingin mencari senang dari Karocamat,
Pak Solo ya?
Aku nggak diajak, nggak diajak.
Oh, Mas Prana.
Cerita rono weh, Pak Solo.
Pasar Klewer, Pasar Klewer.
Bagaimana ya?
Pasar Klewer,
Jani aku mau pamit.
Ener dari kuda, Pak Kuna.
Nah, ini aku mau cerita apa lagi?
Karena yang kandang kretak,
yang gede kretak ini mas?
Oh, kretak juruk.
Oh, kretak juruk.
Nah, ini aku mau cerita apa lagi?
Ya, aku ingin cakap, itu sandung yang gede.
Sandung?
Iya, itu sandung.
Coba jawab ya.
Nah, begini.
Di sorang juruk,
pinggir pengawan solong,
Yan di rembu,
minggono warna lurung.
Sing keluarga piknikan,
sing sajodo yang yangang,
Sing ije ijen, liweran mungbah mota.
Nah, begini.
Biar si Tomo tau cerita ku,
Neng, ini sing jodoh tapi aja, Ndi.
Oh, si Tomo macam-macam.
Masar lagi.
Masar lagi.
Boleh tau, ronok boleh?
Oh,
udah mulai-mulai.
Udah mulai-mulai.
Piasi kan, Rama?
Berkesan.
Pasar lagi,
me'orak tau sepi.
Awan bengi,
datangan warni-warni.
Pasar lagi,
jarini,
sarwo murah regani.
Oh,
besok, ngerti dah, Mas Is, ya?
Besok mau mana?
Ini,
si Ji kena sing ngondang ke kota solo,
ini dia.
Macam-macam, Neng, takutnya.
Enggak, ini tertonad.
Oh, tertonad.
Nggak senggak nyanyi, Neng, biar.
Apa ya, kena?
Cakmat, Neng, cakmat.
Oh, cakmat.
Tertonad juga?
Oh, nanti dicekal buntutin.
Waduh.
Biasa kok ngasak, Neng?
Biasa, Neng.
Wah, nggak bisa dibayangin, Om.
Nggak usah Is yang ceritainan lo, dong.
Alah.
Tertono.
Pertonah dikita serem yang keming.
Hati yang klibet,
nangin tutup memetik.
Tertonad,
ayuji,
enam tua,
domrono,
Teko lu ngomboh,
rangerti, arap ngopo.
Nggak bisa, ayuji, Nito.
Memang gue nih sepi, kalau nggak.
*, Om Udra.
Wah, aku susulin, trono, eh, nongsul, eh.
Nggak usah Om.
Wiss, Wassi, wiss.
Wah,
kepingin juga, Rok, akhirnya.