Jangan tinggalkan akuDiriku masih perluJangan tinggalkan akuDiriku masih perluAku masih perluDirimuAku masih perluDirimuSebentar, bagiku ruang buangkan gementarDah lama pendampar dan mula gentarTidak mampu simpan dalam tidak sedarTidak menduga impel menjadi nyataRasanya senang namun hanya yang di mataSenyuman jadi perisai provokasi bertandangBerat bahu memikul berat lagi memandangBerat bahu memikul berat lagi memandangKu cuma ikut laluriWalau kadang kalah langkah ini dikaburiSegala dugaan yang menerja ku syukuriSeringkali sunyi walaupun dikremuniKu cuma ikut laluriWalau kadang kalah langkah ini dikaburiWalau besar kita bagai kanan dan kiriMasa ku menghadapkan kau disiniJangan tinggalkan akuDiriku masih perluJangan tinggalkan akuDiriku masih perluAku masih perluDirimuAku masih perluDirimuKerap kali diriku digariMentality jadi kelabu bila dikaburiEmosi tak bertali jemari pun tak menariEmosi tak bertali jemari pun tak menariImajinasi pagi mendunyai tanpa mentariKerap kali diriku berlariJauh dari mimpi igawan berhari-hariSembunyi sudut sunyi ditemani runa bunyiMeditasi semua sisi bersama refleksi diriKerap kali diriku bergolakMahu bangkit tunduk atau jatuh mendongakMahu semai bukti atau jago berborakMahu tidak mahu hidup ini harus bercorakKerap kali diriku menolakJati diri aku nihandukkan lombangJadi hanya aku yang mampu merombakLucur laut korak peranda bersorakCoba beranikan diri untuk pergi jauhCoba beranikan diri untuk pergi jauhWalau ku tak pastiBiar mengeluh tapi dah pernah jatuhSemua dalam hatiSimpan sampai nyariuhPara api kiang ku cucukTerus bina berkali runtuhWalau mimpiku ni masih jauhJangan tinggalkan akuDiriku masih perluJangan tinggalkan akuDiriku masih perluAku masih perlu dirimuAku masih perlu dirimuAku masih perlu dirimuDirimu