Ketika anggap yang ini bertemu
Hatiku seakan menemukan satu kebenaran
Saat aku melihatmu aku tak mampu berkata
Seakan katak-katak terhenti di ujung lidah
Wajahmu yang berseri begitu memukau
Membuat cantiku berdebat tak menentu
Aku ingat mengukarkan semua ini Namun
lidahku keluh tak mampu bersuara
Perasaan ini terlalu indah untuk dikatakan
Terlalu dalam untuk sekadar diucapkan
Ketika aku melihatmu aku hanya bisa tersenyum sendiri
Menaklumi keindahan yang takis aku ukapkan
Hal begitu sempurna membuatku terpana
Tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkanmu
Senyummu bagai cahaya di tengah kegelapan
Menderangi hari-hariku yang semula kelam
Kehadiranmu bagai kemuntari di pagi hari
Menghangatkan api yang sempat membeku
Aku ingin memilikimu namun aku takut
Takut jika perasaanku tak terbalas
Karena itu lidah aku hanya menumpapi Keindahan dirimu dari jauh
Ketika aku melihatmu aku hanya bisa tersenyum
sendiri Menaklumi keindahan yang takis aku ukapkan
Hal begitu sempurna membuatku terpana Tidak
ada kata yang cukup untuk menggambarkanmu
Aku ingin mengungkapkan semua ini
Namun lidahku keluh tak mampu bersuara
Perasaan ini hanya untukku sendiri
Karena melihatmu saja sudah membuatku bahagia
Lidah ku hanya bisa tersenyum sendiri
Menaklumi keindahan yang takis aku ukapkan
begitu sempurna membuatku tertara
tiada kata yang cukup untuk menggambarkanmu
untukku
menggambarkanmu
tiada kata yang cukup untuk menggambarkanmu
hialah percasaan ini hanya untukku sendiri
karena melihatmu saja
sudah membuatku bahagia