Sudah lama aku menderita,
Mendengar satu cerita,
Yang aku diperhatikan,
Dalam diam ada yang dendam,
Kucuba doa selamat,
Sekarang aku bertobat,
Dari kelakuan salah silap,
Yang pernah yang aku buat,
Ya minta maaf ma,
Minta maaf pa,
Kalau abang pernah melawan,
Semua bisikan syaitan, Ya minta maaf ma,
Minta maaf pa,
Kalau abang belum ada balasan,
Semoga awak indah maju ke depan,
Ya
Setiap tulusuk,
Kadang pertunjuk,
Setiap dituju,
Tidak ada yang ragu,
Inilah kudu aku ibu,
Kutawir matamu,
Mengadu suaramu,
Ingin kebebasanku, Yang dulu biar berlalu,
Itu yang dia mau,
Itu yang ibu mau,
Itu yang ayah mau,
Lepaskan yang dulu,
Tidak ada yang sempurna,
Atas tanah yang sementara,
Masa tetap akan berlalu,
Memori melekatnya jitu,
Jujur aku kadangnya leka,
Terbang dalam alam yang fana,
Lupa tentang harta di sana,
Tetap kekal tiada jangka,
Selepas semuanya,
Muncul satu wanita,
Senyorita Fadira,
Yang layaknya bermakota,
Cipta sebuah takda,
Suasana di syurga,
Tegut bukar cuaca,
Walau bukan pertama,
Nyalakan api,
Cintaku takkan pergi,
Walau banyak yang dengki,
Kau tetap di hati,
Kau tetap kunci pii,
Kau tetap mengerti,
Kau tetap menanti,
Kau tetap bida dari ia,
Cerita sudah berbeza,
Setiap kali kita berdoa,
Penyakirlah berdoa,
Tau patlah pada maaf,
Aputkanlah kami, Jika kami hanaf darhaka,
Dibukalah syurga, Kirtaus pintunya,
Tidak ada yang sempurna,
Atas tanah yang sementara,
Masa tetap akan berlalu,
Memori melekatnya jitu,
Jujur aku kadangnya leka,
Terbang dalam alam yang fana,
Lupa tentang harta di sana,
Tetap kekal tiada jangka,