Kaji,
ciuman tang hati, dan ciuman pikir kembali
Kaji,
ciuman penghutus dari,
kena alasan tak terbali
Kasih kau berdiri,
teringat berubah,
kini kau berbeda
Dikaku ku,
takut,
tak masih takut,
suka pasang hitungan tanahnya
Biarkanlah cinta tumbuh, lebih sanya
Cinta dan resah, pindu berenggapnya
Tak akan hanya datang, dan tinggal akan arah
Aku tetap cinta, walaupun aku bersuara
Lihatlah cinta tumbuh, kau paham itu juga bila
Sayang, sayang, takkah hati ini
Tahan buat berhenti, kariri kau dalam ini
Ini kau, ini kau
Jangan bercinta,
tak tetap cinta
Jangan lalu menyebar resah
Jangan lalu mencipta,
jangan mengendalakan senyum
Adah mulutku dulu,
perkata kau ändah
Kalau aku mau sesimpan, bermain permainan
Tetapi bukanlah begini malamat sampai bawaku
Apalagi punyaku,
bandutnya itu sayang kau menginginkan
Namun tak tiba-tiba kau tergelitupa
Dan kau terenungkanlah
Kembali pasal ini pernikahan tak akan lagi
Kau masih jadi genasi
Udah di tangan takut di belahin hati
Biar satu cinta satu subinda Jangan sampai begini aku makin bintang
Berdaya rasa,
jangan dengar keberinta Udang-ganti ini kita tukar berbinta
Jangan berlalu ingatkan resep Kau tak
perlu berlalu
Tak datang berpindah karena kita
Enggak minta pulang setelah berpindah
Jangan berpindah karena kita Kau tak perlu berlalu
Berbelanja berhati bersama dan tidaklah tersisa
Udah simpa, jangan getah ari
Tapi viktominya direktu dengan tas diriku
Dia tak berubah sekarang
Apa yang kau buat, buat apa angkat celah
Biar satu cinta satu subinda
Yasari cinta dan anggap keserugaan
Kau tak tenganyang
Ketinggalan marah,
aku tetap cinta walaupun aku cinta
Aku diasat cinta, soba kau paham itu tak gila
Sayang, sayang, takkah hati ini
Alhamdulillah, berhenti, tarikih
Kau kalah, ini,
ini tak berguna
Aku diasat cinta,
aku tetap cinta
Janganlah ini merasa, kamu tak usah cinta
Satu kan berbina, kan si sayang
Yang kau berdua,
aku akan berdua
Cinta,
biarkanlah cinta, kamu tak usah cinta
Satu kan berbina, kan si sayang
Alhamdulillah,
berhenti, tarikih