Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang Jalanku masih panjang, garis akhir yang kupandang
Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang Jalanku masih panjang, garis akhir yang kupandang
Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang Jalanku masih panjang, garis akhir yang kupandang
Memandang akhir dari awal merombak takdir, mengubah kecil kemungkinan jadi kocar-gacir
Secara mulai saatku melangkah hari ini, tantangan menghadangku, mencibir mari sini
Tersewak mata kaki, tegar di mata hati, membuang kebiasaan buruk untuk marah tapi
Kantong yang kosong, ringankan gerak, waktukan mengisi punji dengan emas dan perak
Seulteh kata hadir di dalam benak, kalimat terangkai menjadi pahit dan genap
Sempit dan gelap, jadi luas dan terang, pijakan makin kopok, cahaya pun berderang
Ingatlah kesombohan, awal kehancuran, lupakan nurani saat harta bertaburan
Hilau gemerlap buat gerak tak beraturan, duduk terjatuh di atas rencana yang berhamperah
Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang, jalanku masih panjang, dari sahir yang ku pandang
Jadi izinkanku, belajar tak anggu, lemaskan nenganku yang pegal berpangku
Cibiran banyak orang buatku terpaku, pedasnya mulut, bagai didikan berlabuh
Ingat atas langit masih ada langit, paradigma ku meledak bagai dinamit
Terasa sakit, tapi tersadar dari mimpi, bagai bantuan tersambar tamparan di pipi
Tak langsung begitu dapatku mengerti, tak juga kapalku berlabuh untuk menepi
Sampai satu hari tersentak dan tersadar, proses harus diluati dengan bersabar
Jauh berakar, di dalam musik dan lirikku, terdapat kapasitas tanpa batas diriku
Yang tersembunyi terbuai bantalan empuk, terima kasih untuk kalian yang ngipu
Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang, jalanku masih panjang, dari sahir yang ku pandang
Apapun mereka bilang, dekatku takkan hilang, jalanku masih panjang, dari sahir yang ku pandang
Đang Cập Nhật
Đang Cập Nhật