Pongkopinus
di tengah hutan
Terduduk
yang sendiri
menjeritah bersuara
Angin gunung basah basih Menyapa dan terbang entah kemana
Jalan setapak
terbungkus kabut
Darahku
dan jiwaku
menyatu di telan bumi
Kerlap-kerli kunang-kunang
Memancarkan kebisuan
Aku berjalan hanya dengan mata hati
Bernafas hanya dengan teka hat
Aku mendaki penuh dengan teka-teki Dimana kau matahariku
Terantuk
sebatang dahan Melintang
di depanku
Hentikan pengebaran Tandatanya gunda hati
Kapan kah akan terjawab
Disinilah didalam dadah
Menetes kemurun cintaku barah hidup
Disinilah didalam jiwa
Mengalir hasratku
Mengikuti patunjukmu
Mengikuti patunjukmu