Kalau kita sudah cinta,
kita tak aluk,
ada sesuatu yang terikat dengan yang kita cintai.
Kita tidak mau berpisah,
kita rindu,
kita menyebut namanya,
dan kita mengikutinya.
So,
the love is not easier to say I love you.
But how to prove it?
Cinta tidak semudah mengatakan aku cinta padamu.
Duktikanlah cintamu.
Dengan mengikutinya.
Al-Imran ayat 31, dengarkan dengan iman.
Katakanlah hai Muhammad, hai Rasulullah.
Kalau benar-benar kalian mencintai Allah,
ikutilah aku Rasulullah.
Miscaya,
Allah mencintai kalian,
Allah mengampuni dosa kalian.
Allah maha pengampun, maha penyayang.
Maka dalam setiap aktivitas ihya usunnah,
dari tidur kita lebih awal berwudu, berdoa.
Bahkan sebelum tidur kita meriksa rumah,
kamar,
jendela,
disertai mencium istri, anak,
disertai bisikan.
Aku sayang kalian karena Allah,
hai istri,
anak-anak.
Lalu kita berzikir sampai tertidur,
berazam untuk sholat malam.
Kemudian kita bangun awal malam, sholat malam.
Lalu istighfar di waktu sahur,
hingga sedikit sekali waktu malam baginya.
Kemudian dia subuh berjamah di masjid,
ia tadaburkan Al-Quran,
sholat Israq,
duha,
jaga wudu,
sedekah,
rendah hati,
silaturahim,
aktivitasnya ihya usunnah.
Disitulah rahmat, disitulah ampunan,
disitulah cinta Allah.