Aku berjalan di Hening Senja
Jalan setapak di Selacemara
Angin membawa wangi tanah
Mengingatkan aku pada kamu
Rimbun daun berbisik pelan Seperti suaramu menenangkan
Ku pandangi langit kelamu Seakan hatiku yang membeku
Bayangmu di antara cemara Menari
di mata yang basah
Meski tak bisa ku sentuh hadirmu,
hangatkan kaubu
Bayangmu di antara cemara Jadi
teman kalah sendiri
Ku pejamkan mata perlahan Berapa hara kau ada di sini
Kabut turun menutup pandang Hatiku jadi kian bimbang
Tapi jejakmu masih jelas tertulis di dalaming